Aspek - Aspek Pemasaran Dalam Berwirausaha
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Ada beberapa aspek pemasaran yang bisa membantu suksesnya proses berwrausaha yang perlu diketahui diantanya yaitu sebagai berikut
1.
Rencana pemasaran (marketing plan)
Sebelum menyusun
marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep
pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru
menulis marketing plannya.
Untuk menyusun
marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:
·
Where have we been ?
·
Where do we wan to go?
·
How do we get there (Hisrich-Peters, 1905: 139)
Pertanyaan di atas
perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat? Untuk itu harus
diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan,
bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang
dihadapi.
Kemudian kemana arah
yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa yang akan
datang.
Lalu bagaimana
mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran. Mungkin
juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan
untuk pelaksanaan rencana ini.
2.
Menyusun marketing plan
Format marketing plan
tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan uasahanya berbeda. Akan
tetapi, yang penting adalah core strategy-nya, marketing plan memuat hal-hal
sebagai berikut:
1.
Analisis situasi (S.W.O.T)
2.
Tujuan pemasaran (marketing objectives)
3.
Strategi inti (core strategy)
4.
Jadwal pelaksanaan (action plan)
5.
Anggaran pemasaran (marketing budget)
6.
Kontrol (control)
3.
Analisis (S.W.O.T)
Analisis SWOT adalah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths),
kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats)
dalam suatu spekulasi bisnis. Yang dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan yang terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
ancaman baru.
4.
Konsep A I D A + S
Didalam setiap
kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memprhatikan konsep AIDA+S.
AIDA+S merupakan
singkatan dari :
A
= Attention
I
= Interest
D
= Desire
A
= Action
S
= Satisfaction
Konsep ini berlaku
untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis ysng dapat menarik hati
konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan
konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau
kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen
berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul terlebih dahulu perhatian
(Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah toko. Konsumen
tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan dietalase toko.
Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk ke dalam
toko. Setelah masuk kedalam toko dia masuk mencari pelayan dan minta diambilkan
barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat.
Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga,
langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu
dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan dalam bentuk makanan. Setelah
barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua keinginan konsumen tersebut puas
atau tidak puas.
Tujuan dari setiap
pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap
barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan
melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta
menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga,
sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat
menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
5.
Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran
Ada lima konsep yang
berkembang yaitu konsep produksi (production consept), Konsep produk (product
consept), konsep penjualan (selling cosept), konsep pemasaran (marketing
consept), konsep sosial (sosietal consept).
Evolusi yang terdapat
dalam perkembangan kehidupan manajemen ialah :
·
Konsep Produksi (Production Consept)
Konsep produksi
bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga murah dan
mudah didapatkan dimana-mana,. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat
produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga
harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
·
Konsep Produk (Product Consept)
Pada saat barang masih
langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan
produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya
membuat barang dengan to please onself, hanya menuruti bagaimana selera
prosusen sendiri. Produsen hanya melihat kecermin, tidak melihat jendela. Orang
melihat cermin hanya memperhatikanwajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang
cocok dengan kemauannya. Lain halnya dengan melihat jendela, berarti melihat
orang yang berada di luar/di jalan, produsen memperhatikan orang lain.
·
Konsep Penjualan (Selling Cosept)
Disini produsen
membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, denagn berbagai teknik
promosi. Hal yang penting disini ialah adanya kegiatan promosi secara meksimal.
Paham dari konsep ini aialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila
mereka dirangsang untuk membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri
khas dari selling concept.
·
Konsep Pasar (Marketing Consept)
Disini produsen tidak
sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan tetapi,
produsen memusatkan perhatian pada perhatian konsumen, produsen memperhatikan
needs dan wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin
tetapi dia meliahat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memeperhatikan
orang yang berada diluar bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan
kebiasaan-kebiasaan, selera konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan
kebutuhan konsumen, tetapi juga memperhatikan apa keinginan konsumen. Konsumen
tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi yang mengharapkan sesuatu dari
barang itu, ini yang disebut dengan wants, yaitu ada sesuatu yang lain yang
diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan, maka
kegiatanmerketing perusahaan akan mencapai sukses.
·
Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept)
Responsibility
Tingkat orientasi pada
rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan,. Krena banyaknya kritik dan sorotan
dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat
melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab
moral, untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini
dalam artiluas, harus menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan
masyarakat. Menggunakan seumber daya alam secara bertanggung jawab, selalu
menjaga kebersihan air dan kebersihanudara dari ancaman polusi, mengurangi
kebisingan oleh mesin pabrik. Smeua ini harus dalam rangka menciptakan suasana
kehidupan yang baik dan tenteram dengan penuh rasa tanggung jawab tidak
mementingkan keuntungan perusahhan semata.
Artinya konsep
marketing yang berwawasan sosial adalah konsep yang berusaha memenuhi kebutuhan
keinginan dan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen secara
efisien dan efektif dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
6.
Tiga Komponen Marketing Consept
Sasaran utama marketig
konsept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga
komponen penting yaitu cutomer needs and wants, organizationally integrated
marketing strategi and goals (Bygrave 1994:68). Inti dari marketing konsep ini
ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya
mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.
Marketing mulai dengan
pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah kepuasan.
Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.
Komponen kedua yang
membentuk marketing consept ialah organisasi yang terintegrasi, yang
utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri telah
memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah yaitu customer focus.
Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsungatau
tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik
terhadap perusahaan. Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi
yang kuat untuk mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasi
perusahaan.
Komponen ketiga
ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah meningkatkan
volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan penigkatan volume, juga harus
membuat kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang
menguntungkan. Tujuannya lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan,
dan memprluas marketing share.
Untuk
mengimplementasikan marketing consept, maka perusahaan harus memiliki informasi
yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan
selera konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh
beda denagn konsumen zaman dulu. Mereka sekarang ini sangat sensitif terhadap
berbagai hal, seperti model, kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb.
Mereka ingin dilayani cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari
kepenjual lain.
7.
Mengutamakan Pelanggan
Lebih dari 35 tahun
yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa tugas utama perusahaan adalah
untuk menciptakan pelanggan. Pada saat ini perusahaan saling bersaing
memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi Buyer market (pembeli menjadi
raja), perusahaan harus berjuang untuk mencari dan memelihara langganannya.
Untuk memelihara
langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh kepuasan melalui
nilailebih yang diterimanya dibandingakan dengan uanag yang dia keluarkan untuk
memperoleh sesuatu barang.
Artinya kepuasan
adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan yang membandingkan kesannya
terhadap produk atau jasa yang dia beli dihubungkan dengan manfaat yang dia
harapkan.
Untuk menjaga kepuasan
pelanggan tersebut meka perusahaan mencoba melakukan apa yang disebut dengan
integrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotler, (1997:23) menyatakan
bahwa : When all the company’s departmen work together to serve the customer’s
interests, the result is integrated marketing. Jadi integrated marketing ini
berarti suatu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama
,memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Oleh sebabitu, seorang
pemimpin perusahaan (seorang wirausaha) harus membanahi, mendidik para
karyawannya agar semuanya mempunyai arah, sikap, sasaran untuk memuaskan
konsumen.
8.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran
adalah meilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang
yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang
cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.
Perusahaan perlu
menetapkan strategi dasar atau disebut grand strategy atau
strategi inti. Jika grand strategi ini sudah benar maka diharapkan perusahaan
dapat menguasai market share yang luas ataupun market
position yang mantap. Market share atau pangsa pasar artinya
penguasaan luas pasar. Sedangkan market position ialah kedudukan yang kokoh
dari suatu produk pada suatu pasar. Misalnya mobil-mobil buatan jepang memiliki
pangsa pasar yang luas sedangkan mobil-mobil buatan jerman meiliki market
position yang tidak tergoyahkan.
Dalam menyusun
strategi pemasaran ada dua variabel utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
·
Variabel yang dapat dikontrol
·
Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha.
·
Variabel yang dapat dikontrol oleh wirausahan adalah:
·
Market segmentation
·
Market budget
·
Timing
·
Market mix
Komentar
Posting Komentar